Sabtu, 29 Juni 2013

Mollayo! [FF] [Chapter 2]

Cast: Choi Minho / Minho
         Choi Jin Ri / Sulli
         Byun Baekhyun / Baekhyun [OC]
         temukan sendiri(?)
Genre: romance, family(?), dll(?)


Happy reading!


"Sulli-ya." Minho membuka pintu kamar adiknya yang serba pink itu. Didapatnya sulli sedang tersenyum-senyum sendiri melihat layar handphonenya. "Ya! Choi Jin Ri! Oppa memanggilmu, kau dengar atau tidak?" Sulli menoleh ke sumber suara. Menatap oppanya yang mungkin sudah jengkel dengannya sejak tadi.

"Neee aku mendengarmu, oppaku sayangggg." Sulli memainkan jari-jarinya seakan jari-jari itu yang berbicara sambil mencibirkan kata-kata yang dijawab.

"Mana handphonemu?"

"mau kau apakan?" Sulli memperkencang genggamannya. Minho mendengus kesal. Dengan paksa ia berhasil memindahkan telefon pintar milik adiknya itu ke tangannya. Dibukalah menu pesan masuk, bola matanya bergerak ke kiri dan ke kanan, sesekali tertawa dan menggeleng-geleng.

"Mengapa kau tertawa?" Tanya Sulli dengan nada lantang. Minho hanya tertawa geli.

"kau tidak perlu tahu urusan orang dewasa" Ucap Minho sambil sedikit menaikan kepalanya dan mengeluarkan evilsmilenya. Sulli hanya bisa sedikit menggerang saat oppanya itu membelakanginya, meninggalkan kamar Sulli.

"Jadi kau sudah dewasa? Kau sudah dewasa Choi.Min.Ho?!" Sulli sedikit berteriak dengan suara mengejek saat Minho sudah menutup pintu kamarnya sambil mencibirkan bibirnya. "Aku akan tetap mencintai Baekhyun oppa, apapun yang terjadi!"


***


Minho meninggalkan kamar adiknya dan berjalan keluar rumah. Dinyalakan mesin mobilnya, melaju dengan kecepatan tinggi, ia tak tahu akan pergi kemana. Pikirannya sangat runyam saat ini. Appa dan eommanya besok akan pergi ke luar kota lagi. Maaf, bukan ke luar kota, tetapi ke luar dari negara Korea Selatan ini, ya, ke luar negeri. tepatnya ke negeri paman sam yang jauh di sana.

"Aish, kenapa kau bisa menyukai namja itu, Sulli?!" Minho memukul setir mobilnya, dan mengacak-acak rambutnya dengan kasar, benci dengan dirinya sendiri yang sudah mengingkari janji appanya sejak beberapa tahun yang lalu.


#flashback on
"Choi Minho.. Bisakah kau ke ruangan appamu sebentar? Ia mau berbicara empat mata denganmu." Ucap Yuri sambil berjalan menuju ke dapur. Minho mengangguk, lalu meninggalkan ruangan tv, berjalan ke ruangan Siwon dengan perasaan gundah.

Tok... Tok... Tok...

"Ya, masuk." Terdengar suara appanya dan lembaran-lembaran kertas yang dijatuhkan. Kemudian Minho membuka pintunya, lalu masuk dengan kepala menunduk. Siwon yang melihat tingkah anaknya yang sangat sopan itu hanya tersenyum kecil. Persis seperti eommanya, gumam Siwon. 
"Bisakah kau mengangkat kepalamu?" Tanyanya dengan sedikit memiringkan kepalanya.

"Bisa, appa." Minho mengangkat kepalanya. Siwon tersenyum lagi.

"Kau tahu? Adikmu Choi Sulli akan beranjak remaja? Kau harus menjaga pergaulannya, jangan sampai ia menyukai anak dari musuh appamu ini." Siwon memajukan bangkunya. Minho sedikit menunduk, berfikir siapa oramg yang dimaksud, ia sedikit membulatkan matanya ketika orang yang dimaksud sudah ditemukan dipikirannya.

"Byun Baekhyun?" Tanya Minho dengan hati-hati. 

Siwon hanya mengangguk. 

"Aku memgerti." Ucap Minho dengan nada sedikit tegas.

"Bagus! Jangan sampai kau mengecewakan eomma dan appamu ini, ne?" Minho hanya menunjukan kedua jempolnya. Lalu membungkukkan badannya kepada appanya, kemudian pergi meninggalkan ruangan Siwon.


#flashback off


"Eomma... Appa... Maaf..." Ucapnya lirih, masih menyetir mobil mewahnya tak tentu arah.

Sementara, Sulli masih mengomeli oppanya walaupun sosok namja itu tidak berada dihadapannya. Sesekali melempar boneka-bonekanya tak tentu arah. Ia menangis.

"mengapa kau tidak memperbolehkan aku mencintainya, Oppa?!" Ia berbicara dengan salah satu boneka pandanya, memukul keras wajah bonekanya itu. diambillah telefon di samping ranjangnya dan mulai menekan nomor-nomor lalu menempelkan telefon itu di telinganya. 
"Yeoboseyo....Ne... Mwo? Tidak ada? Baiklah.... Hmm... Ne..." Sulli membanting telefonnya ke tempat tidur. Aish, kenapa disaat yang seperti ini kau menghilang?!

Sulli mengambil tasnya, memakai sepatu putihnya dan berlari keluar rumah, menuju halte.

DUKKKK(?)
"Maaf" Keduanya membungkukan badannya serentak. Keduanya saling bertatapan, dan menjerit gembira, lalu berpelukan, tak peduli tatapan dari orang-orang yang melewati mereka.

"Wahhh! Krystal! Sejak kapan kau pulang dari Amerika?"

"Kemarin malam. Aku baru saja ingin kerumahmu." Ucapnya sambil menyamankan tali tasnya.

Sulli mengangguk. 
"Jinjja? Hhmmm.. Aku sedang tidak ingin di rumah. Oppaku sangat menyebalkan! Bagaimana kalau kita ke restaurant di dekat pusat perbelanjaan seoul? Kau pasti punya banyak cerita saat di amerika, kajja!" Ia menarik tangan sahabat lamanya itu.

Sementara dikejauhan sana....

"Bagaimana? Diangkat?" Namja itu bertanya ke temannya yang sekarang menunjukan wajah panik.

"Tidak sama sekali." Baekhyun menggeleng pelan

"Coba hubungi lagi." Baekhyun menekan tombol 'call' yang kelima kalinya.

"Tidak bisa." Baekhyun membanting tubuhnya ke ranjang kamarnya.

"Beri aku kesempatan untuk menghubunginya." Kai merebut handphonenya, ia hanya bisa menghembuskan nafas dengan berat. Kai mengarahkan telefon baekhyun ke telinganya. 
"Yeoboseyo?" Baekhyun dengan muka yang gembira langsung duduk mendekati kai.

"Sulli?" Bisik Baekhyun. Kai menggeleng.

"Belum diangkat, hyung."

"Aish, mengapa kau membohongiku?" Kai hanya menunjukan deretan giginya.
Tak lama kemudian namja itu menggeleng pelan sambil menjauhkan telefon baekhyun dari telinganya. 

"Mungkin ia pergi."

"Kemana?" Baekhyun berfikir sebentar. Lalu berlari menuju lemari, setelah dipakainya jaket berwarna putih, ia menupuk pundak Kai. 
"Aku akan menyatakan perasaanku yang sebenarnya kepada yeoja itu." Kai tersenyum melihat kapten basketnya yang sudah menghilang dari hadapannya.

"SEMOGA KAU BERUNTUNG, HYUNG!" Ucapnya dengan suara yang agak keras. 

Baekhyun melintasi berbagai lalu lintas yang ada. Mengendarai motornya yang kecepatan cukup tinggi. Sebelum ke tempat yang ia tuju, namja itu berhenti di tempat penjualan bunga, dan didapatilah bunga berwarna putih, warna kesukaan 'calon yeojachingu'nya.





TBC.


Maaf kalo masih kependekan/typo.

0 komentar:

Posting Komentar