Jumat, 19 Februari 2016

Hai Kamu

Hai kamu
Yang berada dipikiranku
Tak habis-habisnya aku disini menunggumu
Berada diantara masa kalbu
Kalbu ayam
Kalbu sapi

Hai kamu
Bagaimana kabarmu
Aku berharap kamu bahagia selalu
Walaupun bukan bersamaku
Biarkan aku terbang seperti kupu-kupu
Tapi jangan biarin aku terbang di malam hari
Seram, banyak paman-paman.

Hai kamu
Yang terus berada dalam hatiku
Walau kita tak pernah mengukir kisah asmara
Tetapi aku berharap
Kita satu asrama
Tetapi, sekolah kita tidak ada asrama

Hai kamu
Apakah kamu pernah melihatku
Melihat betapa aku menyayangimu
Walau kita tak pernah mandi bersama
Tetapi aku tetap menyayangimu

Hai kamu
Pertamakali aku melihatmu
Aku merasa biasa saja
Karena wajahmu pun begitu
Dan tiba-tiba aku tersadar
Wajahmu tetap biasa saja

Hai kamu
Kapan kamu akan bahagia bersama ku?
Apa kau tahu? Itu adalah impian terbesarku
Kau tidak tahu? Ya sudah.

Hai kamu
Sesungguhnya, tulisan ini aku tulis bukan untuk dirimu
Tetapi untuk kamu.

Hai kamu
Aku tidak tahu mengapa aku menulis ini untukmu
Tetapi, terimalah sebagai ungkapan syukurku
Karena dipertemukan denganmu
Walau kamu tak pernah bertegur sapa denganku

Hai kamu
Doakan aku agar aku tetap setia menunggumu bahagia bersamaku
Jika kamu enggan mendoakanku
Aku berdoa sendiri saja.

Hai kamu
Jika kamu mengerti apa yang kutulis, kamu akan tertawa.
Jika tidak, kita sama.
.
.
.
.
.
.
.
Hormat aku,
Wica yang takut bertemu paman-paman

0 komentar:

Posting Komentar